BerandaAyumajakuningKasus Perundungan, Bupati Nina : Stop Jangan Terjadi Lagi di Indramayu!

Kasus Perundungan, Bupati Nina : Stop Jangan Terjadi Lagi di Indramayu!

CirebonTrend.id – INDRAMAYU – Gerak cepat ditunjukan Bupati Indramayu Nina Agustina ketika terjadi adanya perundungan di SDN 3 Karangsong Kecamatan Indramayu. Rabu 6 Maret 2024.

Orang nomor satu di Kabupaten Indramayu tersebut mendatangi kediaman korban dan bertemu langsung dengan para pelaku dan orang tua masing-masing untuk mendengarkan cerita dan kronologis serta melakukan klarifikasi dari berbagai pihak terjadinya kejadian tersebut.

Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, pihaknya merasa prihatin atas kasus perundungan yang terjadi pada dunia pendidikan saat ini. Kejadian yang menimpa siswa SDN 3 Karangsong tersebut merupakan pelajaran yang bagi semua pihak agar tidak lengah dalam mengawasi anak-anak baik ketika di sekolah maupun luar sekolah.

Nina menambahkan, hasil mendengarkan cerita dan klarifikasi dari semua pihak, antara korban dan pelaku merupakan teman bermain. Kejadian itu diawali saling ejek serta iseng merekam kejadian tersebut dengan handphone, yang kemudian tanpa pikir panjang video itu tersebar ke luar hingga terjadi viral di media sosial.

“Saya mengimbau kepada semua sekolah lembaga dan pendidikan lainnya jangan sampai terjadi kasus bullying kembali di sekitar kita. Pemikiran mereka masih anak-anak jadi mereka masih labil dan harus mendapatkan bimbingan dari kita. Saat ini di SD harus dibentuk guru BP agar bisa memberikan bimbingan dan arahan kepada para siswa,” tegas Nina.

Saat ini, lanjut Nina, keluarga korban telah mengambil langkah dengan menggandeng kuasa hukum untuk melaporkan ke kepolisian untuk menangani kasus yang menimpa keluarganya tersebut.

Sementara itu Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Imdramayu, Ahmad Syadali melalui Kepala Bidang SD, Untung Aryanto mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu 24 Februari 2024 dan baru diketahui pada Rabu 28 Feb 2024.

“Kejadian itu langsung disikapi dan dilakukan klarifikasi serta mediasi yang dihadiri oleh siswa korban dan pelaku, orang tua ketiga siswa, wali kelas, dan guru di sekolah tersebut,” pungkas Untung.

RELATED ARTICLES
- Advertisment - nbsp;

Most Popular

Recent Comments