Exclusive Content:

BerandaAyumajakuningSeorang Siswa SD di Indramayu Meninggal Dunia, Penyebab Masih Simpang Siur

Seorang Siswa SD di Indramayu Meninggal Dunia, Penyebab Masih Simpang Siur

CirebonTrend.id – INDRAMAYU – Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit pada Kamis, 1 Agustus 2024.

Penyebab kematiannya masih menjadi misteri dan menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan masyarakat.

Beberapa pihak menduga bahwa siswa tersebut menjadi korban bullying, sementara yang lain mengatakan bahwa korban meninggal karena terjatuh dan membentur pintu kelas sekolah.

Untuk mengungkap penyebab pasti kematian, keluarga sepakat untuk melakukan otopsi yang dilakukan oleh dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu (RSBI).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu, Caridin, menyatakan bahwa peristiwa ini sangat mengejutkan karena terjadi saat jam sekolah.

Menurut laporan yang diterimanya, korban ditemukan tidak sadarkan diri di sekolah dan segera diberikan pertolongan pertama sebelum dibawa ke Puskesmas setempat, lalu dirujuk ke RSUD Indramayu. Namun, korban dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan.

Caridin belum dapat memastikan apakah kematian korban disebabkan oleh bullying atau bukan.

“Masih belum jelas, kami serahkan penyelidikannya kepada kepolisian,” ujar Caridin saat di konfirmasi CirebonTrend.id pada Kamis, 1 Agustus 2024 malam.

Penjelasan Caridin diperkuat oleh Bangkit, salah satu guru di sekolah tersebut. Menurut Bangkit, begitu mengetahui korban pingsan, ia bersama rekan-rekannya segera membawa korban ke Puskesmas dan kemudian ke RSUD Indramayu.

Namun, dalam perjalanan, korban dinyatakan meninggal dunia. Bangkit juga menyebut bahwa keterangan siswa-siswa yang berada di lokasi kejadian tidak konsisten dan simpang siur.

Dokter Puskesmas Cikedung, Adi Suwasto, menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan cedera kepala berat.

Menurut Adi, hanya ada sedikit darah pada bagian gigi dan gusi korban.

“Untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban, kami sarankan otopsi oleh dokter forensik. Alhamdulillah, keluarga mengizinkan otopsi,” kata Adi.

Kembali Caridin menghimbau, saat ini masyarakat diminta untuk bersabar menunggu hasil otopsi dan tidak membuat spekulasi.

“Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan oleh pihak berwenang untuk mengungkap penyebab kematian yang sebenarnya,” pungkasnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -         

Most Popular

Recent Comments