Google search engine
BerandaAyumajakuningHadapi Tantangan Musim Kemarau, Lucky-Sae Siapkan Pompa Listrik Tenaga Surya untuk Petani

Hadapi Tantangan Musim Kemarau, Lucky-Sae Siapkan Pompa Listrik Tenaga Surya untuk Petani

CirebonTrend.id – INDRAMAYU – Menghadapi masalah krusial kebutuhan air baku di musim tanam gadu, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim dan Syaefudin (Lucky-Sae), berkomitmen memberikan solusi inovatif bagi para petani.

Di tengah keluhan petani terkait sulitnya akses air dan biaya bahan bakar untuk pompa, Lucky-Sae menawarkan teknologi Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai solusi efisien dan berkelanjutan.

Sistem pompanisasi dengan electrical pump solar power (EPSP), atau mesin pompa listrik tenaga surya, dinilai pasangan ini sebagai alternatif praktis bagi para petani. Teknologi tersebut tidak hanya menghemat biaya bahan bakar seperti solar dan bensin, tetapi juga memudahkan petani yang sering mengalami kesulitan mendapatkan BBM.

“Kami, Lucky-Syaefudin, akan menyediakan pompa tenaga surya agar petani tidak perlu lagi memikirkan biaya BBM untuk pompa air mereka,” ujar Lucky Hakim saat mengunjungi warga di Kecamatan Anjatan. Selasa, 15 Oktober 2024.

Selama ini, mesin pompa yang diberikan pemerintah masih bergantung pada bahan bakar solar atau bensin, yang pengadaannya sering terhambat oleh sistem barcode.

Kondisi ini membuat bantuan pompa dari pemerintah tidak optimal bagi sebagian petani. Menjawab kebutuhan tersebut, Lucky-Sae berencana mengalokasikan anggaran untuk bantuan pompa listrik tenaga surya, yang diyakini lebih hemat dan ramah lingkungan.

“Dengan panel surya seluas 10 meter persegi, kita bisa mengairi lahan seluas 15 hektare. Ini bukan hanya ramah lingkungan tetapi juga hemat biaya dibandingkan BBM,” ungkap Lucky.

Selain permasalahan air baku, Lucky juga menyoroti kendala pada distribusi pupuk bersubsidi yang dianggap belum optimal.

Menurutnya, mekanisme Kartu Tani dengan kuota alokasi yang terbatas seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan petani. Mayoritas petani di Indramayu adalah penggarap, bukan pemilik lahan, dan memiliki kebutuhan yang beragam, tergantung pada jenis tanaman dan luas lahan.

“Kepala daerah harus hadir dan memantau langsung, mulai dari perhitungan kebutuhan pupuk hingga pengajuan alokasi agar sesuai dengan kondisi riil di lapangan,” tegas Lucky.

Pasangan Lucky-Sae berjanji, jika terpilih, mereka akan meninjau ulang kebijakan distribusi pupuk bersubsidi agar lebih sesuai dengan kebutuhan spesifik petani di Indramayu.

Di hadapan warga Kecamatan Anjatan, Lucky memastikan bahwa mereka berkomitmen menuntaskan kendala yang kerap dialami petani, khususnya terkait akses air baku dan pupuk, demi meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas sektor pertanian di Indramayu.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -    

Most Popular

Recent Comments