Cirebontrend.id – CIREBON – Ketua KONI Kabupaten Cirebon, Sutardi Raharja, menyayangkan sikap Ketua DPRD Kota Cirebon, Andrie Sulistio, yang dianggap arogan saat terlibat keributan dengan pengurus KONI Kota Cirebon saat melihat latihan merching band di sekolah Santa Maria pada, Sabtu 5 Oktober 2024 kemarin.
Sutardi menegaskan bahwa sebagai pejabat publik, Andrie seharusnya lebih menahan diri dan tidak bersikap kasar kepada siapapun.
“Sebagai pejabat politik, Andrie seharusnya bisa berdiskusi dengan baik jika ada perbedaan pendapat, bukan justru menunjukkan sikap arogan dan menggunakan bahasa kasar, seolah-olah seperti preman,” ujarnya, Senin 7 Oktober 2024.
Ia juga menambahkan bahwa Andrie, yang telah menjabat sebagai anggota dewan selama dua periode, seharusnya memahami pentingnya dialog dalam menyelesaikan masalah.
Keributan ini bermula saat Andrie Sulistio menghadiri latihan marching band SMA Santa Maria. Perselisihan terjadi ketika diskusi mengenai pengajuan anggaran untuk klub marching band tersebut memanas.
Ketua KONI Kota Cirebon, Wati Musilawati, menjelaskan bahwa klub tersebut belum terdaftar sebagai cabang olahraga resmi di bawah Persatuan Drum Band Indonesia (PB PDBI) yang bernaung di KONI. Hal ini menyebabkan anggaran untuk klub belum bisa dialokasikan.
Namun, Andrie tidak menerima penjelasan tersebut dan menuntut agar anggaran tetap dialokasikan. Ketegangan meningkat ketika Andrie merespons penjelasan Wati dengan nada tinggi dan gerakan agresif, memicu ketegangan di antara pengurus KONI yang hadir.
Situasi berhasil diredakan oleh para tamu undangan yang berada di lokasi, namun insiden ini menuai perhatian publik.
Banyak pihak berharap agar wakil rakyat menjaga etika dalam berkomunikasi dan mampu menciptakan suasana yang kondusif dalam setiap diskusi.
KONI Kabupaten Cirebon berharap kejadian ini menjadi pelajaran untuk semua pihak agar selalu mengedepankan dialog yang konstruktif.