Cirebontrend.id – CIREBON – Suasana kegiatan latihan atau display tim Marching Band di SMA Santa Maria Cirebon sore tadi memanas akibat insiden tak terduga yang melibatkan Ketua DPRD Kota Cirebon, Andri Sulistyo pada Sabtu 5 Oktober 2024 sore.
Acara yang dihadiri oleh PJ Walikota, Kepala Dinas, pejabat sekolah, perwakilan KONI, serta siswa-siswi tersebut berubah menjadi konfrontasi setelah Andri mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait anggaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Cirebon.
Ketegangan bermula saat Andri menuduh KONI Cirebon menyampaikan informasi anggaran yang tidak sesuai fakta. Tudingan ini memicu reaksi keras dari pihak KONI, terutama ketika Andri melontarkan kalimat yang kurang tepat kepada Ketua Umum KONI Kota Cirebon, Wati Musilawati, sambil menunjuk wajahnya.
Insiden tersebut hampir berujung pada baku hantam, namun berhasil dilerai oleh beberapa tim protokoler Pemkot Cirebon dan pihak lain yang hadir.
Dalam konferensi pers setelah kejadian, Duddy Juharno, Ketua Bidang Organisasi KONI Cirebon, mengekspresikan kekecewaan atas perlakuan Andri.
“Ini bukan masalah personal, ini masalah organisasi. Kami sangat kecewa dengan sikap arogansi yang ditunjukkan Andri di depan publik,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Hukum dan Advokasi KONI Kota Cirebon, Erawan Effendi, menambahkan bahwa sikap Andri tidak mencerminkan kapasitasnya sebagai Ketua DPRD. Mereka mempertimbangkan langkah hukum atau somasi terkait insiden tersebut.
“Kami hanya ingin pemahaman dan komunikasi yang baik, bukan arogansi seperti ini,” ungkapnya.
Kejadian ini menjadi sorotan publik, mengingat banyaknya saksi yang melihat insiden tersebut. Pihak KONI berharap insiden ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak terkait pentingnya komunikasi yang baik dan sikap yang lebih sopan dalam berinteraksi.
