Cirebontrend.id – CIREBON – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon melepas ekspor rotan PT Masagena Maruarar Salawasna ke Prancis, di gudang Molja Furniture, Plumbon, Kabupaten Cirebon, Selasa 10 September 2024.
Bukti komitmen ini, BI Cirebon terus meningkatkan skala bisnis untuk pelaku UMKM yang berdomisili di wiayah kerja KPw BI Cirebon.
Kepala KPw BI Cirebon Anton Pitono menyampaikan, Ekspor rotan ke Prancis bukti konkret dari komitmen Bank Indonesia Cirebon untuk mendukung UMKM dalam meningkatkan skala bisnis mereka, dari lokal menuju global.
“Kolaborasi dan sinergi antara Bank Indonesia dan pemerintah daerah di wilayah Ciayumajakuning akan terus kami tingkatkan agar lebih banyak UMKM yang bisa go ekspor,” kata Anton.
Anton Pitono mengatakan ekspor rotan ke Prancis oleh PT Masagena Maruarar Salawasna atau Molja Furniture ini bukanlah yang pertama, namun sudah yang kesekian kalinya.
“Ekspor rotan ke Prancis ini merupakan implementasi dari hasil business matching dalam penyelenggaraan Ciayumajakuning Entrepreneur Festival yang diselenggarakan pada 26-28 Juli 2024 di Kabupaten Kuningan,” ujar Anton.
Anton menyebutkan, saat ini dari 350 UMKM binaan BI Cirebon sudah banyak yang berhasil menembus pasar internasional.
Ditempat yang sama, Owner PT Masagena Maruarar Salawasna, Nopan Nur Hakim Parlindungan Sinaga, mengungkapkan ekspor rotan ke Prancis ini merupakan yang kedua di tahun 2024, dengan total 90 pcs dan nilai sebesar $10.250, menggunakan tiga kontainer.
“Insyaallah, bulan depan kami akan melakukan ekspor lagi sebanyak dua kontainer dengan produk yang sama, yaitu sofa bed,” ujar Nopan.
Menanggapi isu lingkungan yang sedang ramai di Eropa, Nopan mengakui ada kemungkinan bahwa barang-barang asal hutan Indonesia akan mengalami kesulitan masuk ke Eropa di akhir tahun 2024.
“Namun, kami optimis bahwa negosiasi antara pemerintah Indonesia dan negara-negara Eropa melalui FTA akan membuka jalan bagi produk-produk seperti rotan yang bukan tanaman dilindungi,” katanya.
Sementara itu, Kepala DKUKMPP Kota Cirebon, Iing Daiman, menambahkan pemerintah Kota Cirebon memberikan apresiasi tinggi kepada para pengusaha yang berkolaborasi untuk pengembangan UMKM.
“Kita tidak hanya ingin UMKM bermain di pasar lokal, regional, dan nasional saja, tetapi juga harus sudah global,” ujar Iing.
PT Masagena Maruarar Salawasna, lanjut Iing, menjadi contoh inisiasi yang luar biasa dan diharapkan dapat menginspirasi pelaku UMKM lain untuk berpikir global.
“Pemerintah, akan terus mencari solusi jika terjadi kendala dan memastikan jalur komunikasi serta informasi selalu terbuka untuk mendukung pelaku usaha, khususnya dalam bidang ekspor,” tandasnya.