CirebonTrend.id – INDRAMAYU – Kadinih (39) TKW warga Desa Cemara, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu sudah 13 tahun hilang kontak di negara Suriah.
Sejak tahun 2011 lalu, ia hilang kontak. Sebelum tanpa kabar, Kadinih rupanya sempat bercerita soal tengah terjadinya perang di Suriah.
Dalam teleponnya dengan keluarga, Kadinih mengaku ketakutan, ia juga minta tolong dan ingin pulang ke Indonesia. Hal tersebut disampaikan Warkenih (60) ibu dari Kadinih saat ditemui CirebonTrend.id di kediamannya, Selasa 14 Mei 2024.
Sejak saat itu, Warkenih sebagai ibu mengaku sangat khawatir, beragam upaya pun dilakukan pasalnya percakapan soal perang tersebut menjadi komunikasi terakhir antara Kadinih dengan keluarga.
Warkenih dalam hal ini sangat berharap bisa bertemu lagi dengan anak pertamanya tersebut. Dari minta bantuan ke pemerintah dan pergi bertanya ke beberapa Orang Pintar sebagai upaya agar mengetahui keberadaan anaknya dan bisa kembali.
“Perang mi (perang bu), ning kene lagi perang (di sini lagi perang),” ujar Warkeni menirukan percakapan terakhirnya dengan Kadinih kala itu.
Warkenih bercerita, anaknya tersebut awalnya berangkat ke Suriah tahun 2005 silam. Alasan ekonomi membuatnya terpaksa ingin berangkat ke luar negeri.
Kadinih sendiri hanya seorang janda dan tidak memiliki penghasilan. Suaminya meninggal satu tahun sebelum ia berangkat.
Saat itu, Kadinih hanya menitipkan anaknya Carsitih yang kala itu masih berusia 2 tahun kepada Warkenih dan pamit untuk menjadi TKW. Dan sekarang anaknya sudah menikah.
“Berangkat ke Suriah atas kemauannya sendiri,” ujar Warkenih.