CirebonTrend.id – Petani cabai buang hasil panen akibat harga anjlok di jalan di Desa Bayalangu, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jumat 30 Desember 2022.
Aksi protes ini diwarnai dengan membuang dan menghambur-hamburkan cabai merah hasil panen ke jalan desa yang tidak jauh dari lahan pertanian.
Hal ini merupakan ungkapan kekecewaan para petani, akibat harga jual cabai merah di kalangan petani anjlok.
Petani biasanya menjual cabai merah hasil panennya dengan harga Rp 20 ribu hingga Rp 40 ribu perkilogram.
Namun saat ini harga jual cabai merah di tangan petani hanya dihargai Rp 10 ribu perkilogram.
Padahal, setiap menjelang pergantian tahun, biasanya harga cabai merah di kalangan petani, naik. Namun harga cabai di kalangan petani anjlok menjelang tahun baru kali ini.
Hal tersebut dirasakan oleh Karmina, salah satu petani cabai di Desa Bayalangu, yang mengalami kerugian yang cukup besar.
“Rugi besar ini di petani, biaya modalnya padahal besar, tapi harga jualnya murah.” Ungkapnya.
Biasanya, lanjut Karmina, harga jual cabai di kalangan petani, sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 40 ribu perkilogramnya, namun saat ini hanya dihargai Rp 10 ribu perkilogram, padahal harga dipasaran cukup tinggi.
“Harganya jatuh, Kalau di pasar harganya tinggi.” Katanya.
Ia pun menuturkan, biasanya menjelang pergantian tahun, harga cabai merah bisa melonjak tinggi.
Karmina berharap pemerintah bisa turun tangan dan menstabilkan harga jual cabai di kalangan petani.
“Saya berharap pemerintah bisa bantu, minta keringanan dari pemerintah.” Harapnya.