Cirebontrend.id – Masalaha stunting menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten Cirebon. Stunting atau pertumbuhan anak yang terhambat, dapat memiliki dampak jaka panjang terhadap perkembangan fisik dan kognitif anak-anak.
Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Cirebon terus giat dalam upaya menanggulangi masalah stunting di wilayah Kabupaten Cirebon. Berbagai program kesehatan dan pangan telah diterpakan untuk meningkatkan gizi ibu hamil dan balika di Kabupaten Cirebon.
Hasilnya, Pemerintah Kabupaten Cirebon berhasil menurunkan jumlah angka balita stunting dari 21764 menjadi 13341 balita. Jumlah tersebut berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon periode 2020 hingga 2023.
Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih mengatakan, Pemkab akan berusaha semaksimal mungkin untuk menurunkan angka stunting. Target yang diberikan pemerintah pusat yaitu dikisaran 14 persen.
“Pada tahun lalu, penurunan angka stunting di Kabupaten Cirebon bisa mencapai 9,7 persen. Sedangkan saat ini, untuk bisa mencapai angka 14 persen, hanya membutuhkan penurunan stunting sebesar 4 persen saja,” ujarnya.
Ayu sangat optimis untuk ditahun 2024 nanti angka stunting di Kabupaten Cirebon bisa mencapai target yang diinginkan pemerintah pusat.
Dalam hal ini, lanjut Ayu, Pihaknya mengajak seluruh pihak baik pemerintah maupun swasta untuk menanggulangi persoalan stunting.
“Stunting tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja, namun juga ada peran dari instansi dan unsur lainnya,” katanya.
Kepala Dinas Kabupaten Cirebon, Neneng Hasanah menjelaskan, penanganan stunting dilakukan lintas OPD.
Berbagai upaya telah dilakukan hingga peningkatan kualitas pemeriksaan dari mulai sebelum hamil. Remaja putri pun diberikan edukasi terkait konsumsi tambah darahnya.
“Memang untuk intervensi spesifik dilakukan oleh Dinkes, tapi intervensi sensitif oleh OPD lain,” ucapnya.
Neneng menyebut, sejak tahun 2020 hingga 2023 ini kasus stunting di Kabupaten mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan data yang ada, tahun 2020 jumlah sasaran balita berada di angka 21764.
Tahun 2021 sasaran turun di angka 15299. Kemudian pada tahun 2022 kembali turun di angka 14014 dan di 2023 ini di angka 13341.