CirebonTrend.id – BPJS Ketenegakerjaan bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon untuk mendaftarkan pekerja seni budaya dan ekonomi kreatif ke Jamsostek.
Ini bertujuan untuk memproteksi para pekerja seni budaya dan ekraf, dalam menghadapi resiko saat bekerja pada sektor yang digelutinya.
Pendaftaran Jamsostek bagi pekerja seni budaya dan ekraf ini, diajukan secara simbolis di kantor Disbudpar Kota Cirebon, akhir pekan lalu.
Kepala Disbudpar Kota Cirebon Agus Sukmanjaya menjelaskan, program ini cukup strategis, mengingat pemahaman selama ini bahwa yang namanya pekerja yang bisa mendapatkan jaminan sosial ini hanya yang berkecimpung di sektor formal saja.
“Padahal pekerja seni, budaya, dan ekraf, semua merupakan pekerja yang memiliki hak sama dalam mendapatkan jaminan sosial. Mungkin semua belum tercover oleh pemerintah menjadi peserta Jamsostek,” ujarnya.
Sehingga, dia menilai upaya ini langkah awal dalam membuka mata, bahwa pekerja seni merupakan warga negara yang punya hak yang sama. Diikutsertakan mengikuti kepsertaan Aja sistem yang dikelola BPJS ketenagakerjaan
“Hari ini baru 300 yang didaftarkan.
Yang hadir secara simbolis 50 orang. Nanti, ke depan. Mungkin bisa lebih banyak. Mengingat banyak manfaat dalam memproteksi resiko yang merrka hadapi saat menjalankan pekerjaannya,” ungkapnya.
Kepala cabang BPJS Ketenagakerjaan cabang Cirebon Sudarwoto menyampaikan terimakasih kepada Disbudpar, karena sudah diberikan suatu sarana atau ruang dalam memberikan perlindungan bagi pekerja seni budaya dan ekraf.
Menurutnya pekerja seni budaya dan ekraf ini merupakan pelaku sektor informal. Selama ini, baru 30 persen pekerja informal yang menjadi peserta Jamsostek yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan.
“Ini ruang untuk melindungi pekerja seni, di samping pekerja sektor informal lainya.
Karena tidak mungkin kita mendekati satu per satu, petani, nelayan, pedagang UMKM, dan sektor informal lainnya,” ujarnya.
Sehingga, dengan kolektivitas yang dikordinir dari Disbudpar ini, walaupun baru 300 peserta, tapi baru pintu awalnya saja. Diharapkan, ke depan bakal lebih banyak lagi pekerja sektor informal yang mengikuti kepsertaan program Jamsostek tersebut.
Dia menyebutkan, target BPJS ketenagakerjaan di wilayah III Cirebon, bisa menggaet 100 ribu pekerja informal mengikuti kepsertaan Jamsostek.
Sejauh ini, baru 33 persen atau 33 ribuan pekerja informal yang sudah menjadi peserta, dengan pilihan lima produk layanan.
Di antaranya, jaminan mematian, kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kehilangan pekerjaan, dan jaminan pensiun.
“Untuk pekerja seni budaya dan ekraf yang didaftarkan sekarang, mengikuti produk layanan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Dengan premi bulanan yang terjangkau, hanya Rp16.800,” tuturnya.