CirebonTrend.id – Indramayu – Suasana Ballroom Swiss-Belhotel Indramayu, Minggu 10 Agustus 2025, terasa berbeda. Puluhan laptop berjejer rapi, siap dipakai 150 peserta yang mengikuti Ujian Negara Amatir Radio (UNAR) Non-Reguler.
Acara ini digelar Balai Monitor (Balmon) Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Bandung bareng Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Daerah Jawa Barat dan Orari Lokal Indramayu.
Pantauan CirebonTrend, peserta datang dari 17 kota/kabupaten di Jabar, mulai dari yang baru mau jadi anggota hingga yang naik tingkat.
Ketua ORARI Jabar, Yana Koryana (YB1AR), membuka acara dengan harapan sederhana tapi bermakna.
“Harapan saya, dari seluruh peserta ujian hari ini semua bisa lulus,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.
Sementara itu, Kepala Balmon SFR Kelas I Bandung, Syamsul Huda (YC3SYH), ikut memberi sambutan. Ia menekankan kalau UNAR kini sudah sepenuhnya berbasis digital, tak lagi mengandalkan kertas.
Namun, ia tak menutup mata soal tantangan yang dihadapi, terutama kesenjangan digital di lapangan.
“Banyak yang masih mengeluh internet lelet. Infrastruktur kita masih berjuang, apalagi kalau di pelosok. Biaya internet yang masih mahal juga jadi tantangan,” ungkap Syamsul.
Menurutnya, persoalan ini pula yang jadi salah satu latar belakang perubahan nama kementerian dari Komunikasi dan Informatika menjadi Komunikasi dan Digital.
”Fokusnya jelas, adaptasi teknologi dan percepatan transformasi digital di seluruh wilayah, tanpa terkecuali,” tegasnya.
UNAR di Indramayu ini jadi momen spesial, karena setelah sekian lama, ujian resmi amatir radio kembali digelar di kota mangga. Selain menambah anggota baru, acara ini juga memperkuat peran ORARI dalam konektivitas, mitigasi bencana, hingga pemetaan digital di daerah.