Exclusive Content:

BerandaAyumajakuningData BPS Ungkap Indramayu Krisis Ijazah Tertinggi se-Jabar, Pemkab Ambil Tindakan

Data BPS Ungkap Indramayu Krisis Ijazah Tertinggi se-Jabar, Pemkab Ambil Tindakan

Cirebontrend.id – INDRAMAYU – Pemerintah Kabupaten Indramayu resmi meluncurkan program Indramayu Belajar sebagai langkah konkret dalam mengatasi persoalan pendidikan, terutama tingginya jumlah penduduk dewasa yang belum memiliki ijazah.

‎Peluncuran ini dilakukan langsung oleh Bupati Indramayu, Lucky Hakim, dalam acara yang digelar di halaman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (6/8), berbarengan dengan Festival Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pameran karya warga belajar PKBM.

Langkah ini merupakan respons atas data terbaru dari BPS Jawa Barat, yang menyebutkan bahwa Kabupaten Indramayu menjadi wilayah dengan persentase tertinggi penduduk tanpa ijazah, mencapai 22,25 persen. Angka tersebut bahkan melampaui Kabupaten Cirebon (15,75 persen) dan Kabupaten Subang (15,33 persen).

Dalam sambutannya, Bupati Indramayu Lucky Hakim menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi pendidikan di Indramayu.

Ia membeberkan bahwa rata-rata lama sekolah masyarakat Indramayu hanya 6,95 tahun, menunjukkan banyak warga yang belum menuntaskan pendidikan dasar.

‎“Siapa bilang belajar hanya untuk anak muda? Di Indramayu Belajar, tak ada kata terlambat. Semua warga punya hak untuk kembali duduk di ‘bangku sekolah’. Program ini bukan hanya soal angka, tapi tentang keadilan sosial. Tentang membuka peluang baru. Dan tentu saja, tentang masa depan,” tegas Lucky.

‎Sebagai bentuk implementasi, Indramayu Belajar meluncurkan “Reang Belajar”, sebuah gerakan pembentukan kelompok belajar di setiap desa, dengan target minimal 100 warga belajar per desa. Kelompok ini akan melibatkan pemerintah desa, PKBM, SKB, tokoh pemuda, dan elemen masyarakat lainnya.

‎Program ini merupakan bagian dari strategi percepatan pembangunan daerah bertajuk “Indramayu Reang”, yang mengusung semangat inklusivitas dan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan.

‎Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, Caridin, menyampaikan bahwa program ini ditargetkan mampu meningkatkan rata-rata lama sekolah masyarakat menjadi 7,5 tahun dalam waktu dekat.

‎Target jangka panjangnya adalah menuju pendidikan 12 tahun secara merata di seluruh wilayah Indramayu.

‎“Indramayu Belajar adalah bentuk kehadiran nyata pemerintah di tengah masyarakat. Pendidikan bukan hak eksklusif generasi muda saja, tapi hak semua warga tanpa terkecuali,” ujar Caridin. Kamis, 7 Agustus 2025.

Dengan peluncuran ini, Pemkab Indramayu berharap dapat menekan angka ketertinggalan pendidikan, membuka akses lebih luas bagi warga dewasa untuk belajar kembali, dan mempercepat kemajuan kualitas sumber daya manusia di Bumi Wiralodra.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments