Cirebontrend.id – SUBANG – PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah berupaya keras menangani insiden anjlokan KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi–Gambir yang terjadi di emplasemen Stasiun Pegaden Baru, Kabupaten Subang, pada Jumat 1 Agustus 2025, pukul 15.47 WIB.
Peristiwa ini menimbulkan gangguan serius pada layanan kereta api lintas utara Pulau Jawa, khususnya antara Jakarta–Cirebon.
Menurut keterangan resmi dari Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, terdapat lima rangkaian kereta yang mengalami anjlok, terdiri dari satu kereta pembangkit, dua kereta kompartemen, dan dua kereta kelas eksekutif.
“Sebanyak tujuh kereta lainnya dalam rangkaian tersebut tidak terdampak,” ungkapnya.
Dari total 259 penumpang di dalam KA Argo Bromo Anggrek, satu orang dilaporkan mengalami luka ringan dan telah mendapatkan penanganan medis di rumah sakit sebelum dinyatakan pulih dan diperbolehkan pulang.
Sebagai langkah darurat, penumpang yang terdampak dievakuasi dan perjalanan mereka dilanjutkan menggunakan kendaraan alternatif menuju Jakarta.
Upaya serupa juga diterapkan untuk penumpang KA Brantas (Pasar Senen–Blitar) yang dialihkan menggunakan bus menuju Stasiun Tegal agar tetap dapat melanjutkan perjalanannya.
Insiden ini berdampak pada sejumlah perjalanan kereta yang melintasi jalur utara. Sedikitnya 17 perjalanan kereta api mengalami kelambatan, termasuk KA Bima, Kertajaya, Brawijaya, Argo Sindoro, dan Tegal Bahari.
Gangguan operasional ini memicu KAI untuk menerapkan pola operasi memutar pada beberapa layanan.
Empat perjalanan kereta api yang dialihkan rutenya melalui jalur selatan (Cirebon–Tegal–Purwokerto–Kroya–Banjar–Bandung–Cikampek) adalah:
• KA Ciremai (Bandung–Semarang Tawang)
• KA Tawang Jaya Premium (Semarang Tawang–Pasar Senen)
• KA Brawijaya (Gambir–Malang)
• KA Argo Anjasmoro (Surabaya Pasar Turi–Gambir)
Kompensasi dan Pemulihan Layanan
KAI memastikan seluruh penumpang yang terdampak akan mendapatkan kompensasi sesuai dengan ketentuan service recovery yang berlaku.
Proses normalisasi jalur dan evakuasi rangkaian kereta masih berlangsung, bekerja sama dengan pihak-pihak terkait demi percepatan pemulihan.
“Kami menyadari dampak besar yang ditimbulkan dari kejadian ini dan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan. KAI akan terus berupaya mengutamakan keselamatan, mempercepat perbaikan jalur, dan memulihkan operasional kereta api secepat mungkin,” tutur Muhibbuddin.