Cirebontrend.id – CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025 di Desa Matangaji, Kecamatan Sumber.
Acara ini mengusung tema “Ending Plastic Pollution” sebagai bentuk kepedulian terhadap krisis sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan.
Kepala DLH Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Herdiawan, yang hadir mewakili Bupati Cirebon, menyampaikan bahwa peringatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya sampah plastik.
“Tema ini diangkat karena masalah sampah, terutama plastik, sudah menjadi perhatian dunia, termasuk Indonesia dan daerah kita, Cirebon. Plastik itu sangat sulit ditangani jika tidak dikelola sejak awal,” ujar Iwan, Kamis 6 Juni 2025.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan apel bersama yang melibatkan jajaran pemerintah daerah, kecamatan, desa, serta komunitas peduli lingkungan. Salah satu kegiatan utama adalah aksi bersih-bersih lingkungan oleh komunitas pendidik lingkungan di wilayah Desa Matangaji.
Iwan juga mengungkapkan hasil kajian tahun 2022 yang menunjukkan bahwa komposisi sampah di Kabupaten Cirebon terdiri dari sekitar 65% sampah organik dan 35% sampah non-organik, dengan plastik sebagai komponen terbesar dari sampah non-organik.
“Langkah pengurangan plastik sudah kami lakukan sejak beberapa tahun terakhir. Kami kirim edaran ke minimarket untuk tidak lagi menggunakan kantong plastik, dan ini kami lanjutkan dengan program desa bersih yang didorong langsung oleh Pak Bupati dan Pak Wakil,” jelasnya.
DLH juga telah berkeliling ke sejumlah kecamatan untuk mendorong desa-desa memulai pengelolaan sampah secara mandiri. Fokus utamanya adalah pemilahan dan pengolahan sampah plastik yang masih dapat dimanfaatkan, didaur ulang (recycle), atau digunakan kembali (reuse).
“Kuncinya ada di rumah tangga. Kami ajak masyarakat membiasakan diri memilah sampah organik dan non-organik dari rumah. Kalau ini dilakukan secara konsisten, maka tumpukan sampah di TPA akan berkurang, dan sampah non-organik bisa punya nilai ekonomi bagi masyarakat,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, DLH berharap partisipasi aktif dari masyarakat terus meningkat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Edukasi dan aksi nyata, menurut Iwan, harus berjalan beriringan demi mewujudkan Kabupaten Cirebon yang bersih dan lestari.