Cirebontrend.id – JAKARTA – Upaya memperkuat kedaulatan digital Indonesia memasuki babak baru. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk bersama Indosat Ooredoo Hutchison resmi meluncurkan Sahabat-AI, model large language model (LLM) open-source dengan kapasitas 70 miliar parameter yang dirancang dan dikembangkan untuk kebutuhan Indonesia.
Model ini diperkenalkan dalam forum Indosat Indonesia AI Day pada akhir 2024, dan kini hadir dengan layanan chat multibahasa yang dapat diakses melalui situs sahabat-ai.com dan aplikasi GoPay.
Dengan kemampuan penalaran tinggi serta dukungan Bahasa Indonesia, empat bahasa daerah (Jawa, Sunda, Bali, dan Batak), serta sejumlah bahasa internasional, Sahabat-AI menjadi salah satu LLM lokal paling canggih di Asia Tenggara.
“Dengan Sahabat-AI, kami hadirkan teknologi yang tidak hanya pintar, tapi juga relevan dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. Ini sejalan dengan komitmen terhadap penguatan ekonomi digital dan visi Presiden Prabowo untuk kemandirian teknologi Indonesia,” kata Patrick Walujo, Direktur Utama GoTo Group.
Sementara itu, Vikram Sinha, CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya soal kecanggihan, tetapi juga soal kedaulatan.
“Kami menghadirkan GPU Merdeka, infrastruktur cloud AI lokal untuk menjamin data tetap berada di Indonesia, aman, dan patuh regulasi. Sahabat-AI bukan sekadar produk, melainkan aset nasional.”
Pengembangan Sahabat-AI tak lepas dari kolaborasi berbagai pihak—mulai dari perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, ITB, UGM, IPB, hingga media nasional seperti Kompas, Tempo, Republika, dan Hukumonline. Mereka membantu menyempurnakan model agar kontekstual dengan budaya, bahasa, dan kebutuhan lokal.
Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, menyambut baik langkah ini.
“Kedaulatan data adalah bentuk kemerdekaan baru. Sahabat-AI adalah contoh nyata bagaimana bangsa kita bisa memimpin transformasi digital dengan identitas sendiri.”
Sahabat-AI juga menjadi inkubator talenta AI nasional. Program magang bersama mahasiswa dari berbagai universitas memungkinkan generasi muda ikut langsung dalam pengembangan model, mulai dari pelatihan data hingga rekayasa model.
Komang Ayu, mahasiswa Universitas Udayana yang menjadi peserta magang, menyebut pengalaman tersebut membuka wawasan praktis yang tidak didapat di bangku kuliah.
“Saya belajar dari awal hingga akhir proses membangun LLM, langsung dari tim pengembang utama.”
Model Sahabat-AI kini telah diunduh lebih dari 35.000 kali di Hugging Face dan tersedia secara gratis bagi para pengembang. Dibanding model lain yang memerlukan puluhan GPU, Sahabat-AI cukup dijalankan dengan dua unit GPU H100, menjadikannya efisien dan lebih terjangkau.
Dengan infrastruktur lokal, dukungan komunitas, serta kepatuhan penuh terhadap regulasi nasional, Sahabat-AI tidak hanya menjawab tantangan teknologi global, tetapi juga membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama di bidang kecerdasan buatan.