Cirebontrend.id – CIREBON – Dalam upaya membangun sinergi yang kuat menjelang Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) KONI Kota Cirebon, hari ini digelar acara silaturahmi antara Andi Riyanto Lie calon Ketua KONI dan para ketua serta pengurus cabang olahraga (cabor) di Cirebon.
Inisiatif acara ini diprakarsai oleh Ketua Cabor Judo, Mas Reza, yang sekaligus menjadi momentum untuk memperkenalkan visi dan misi calon Ketua KONI kepada komunitas olahraga kota.
Dalam acara tersebut, Andi Lie yang hadir menyampaikan secara langsung alasan dirinya maju dalam kontestasi Musorkot, serta memaparkan visi dan misinya untuk memajukan dunia olahraga di Kota Cirebon.
“Saya mendapat restu dan dukungan dari Bapak Wali Kota serta Ketua DPRD, yang keduanya memiliki peran penting dalam pengesahan APBD. Ini menjadi modal besar bagi kita untuk mendorong pembiayaan dunia olahraga ke arah yang lebih baik,” ungkapnya, Senin 28 April 2025.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah rencana alokasi anggaran untuk pembinaan cabang olahraga di luar dana operasional KONI, dengan harapan setiap cabang olahraga bisa mendapatkan minimal Rp50 juta sebagai stimulan pembinaan, pengadaan peralatan, dan keperluan lainnya.
Dana hibah ini nantinya akan disalurkan melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), sejalan dengan regulasi baru yang berlaku.
“KONI ke depan akan lebih fokus pada pengelolaan operasional, monitoring, serta penyusunan program pembinaan. Sementara dana hibah untuk cabang-cabang olahraga akan diatur tersendiri melalui Dispora,” jelasnya.
Tak hanya membahas soal anggaran, calon Ketua KONI tersebut juga menekankan pentingnya penegakan Perda Olahraga Kota Cirebon yang telah disahkan pada 2023, di mana ia juga berperan sebagai Ketua Pansus.
Perda ini di antaranya mengatur pemberian beasiswa kepada atlet berprestasi yang masih mengenyam pendidikan serta peluang kerja bagi atlet dan pelatih di BUMD maupun perusahaan mitra pemerintah kota.
“Ini bentuk nyata dari komitmen kita untuk menjamin masa depan atlet. Dengan adanya beasiswa dan kesempatan kerja, atlet tidak perlu lagi khawatir akan masa depannya, sehingga mereka bisa fokus berlatih dan berprestasi untuk kota ini,” ujarnya.
Andi Lie juga menyoroti perlunya langkah konkret untuk mempertahankan atlet lokal agar tidak direkrut daerah lain, sebagaimana yang pernah ia alami ketika menjadi Ketua PASI Kota Cirebon, saat atlet andalannya hijrah ke daerah lain karena tawaran fasilitas dan pekerjaan yang lebih baik.
“Melalui penegakan perda olahraga ini, kita ingin memastikan Cirebon tidak lagi kehilangan atlet-atlet potensial. Ini adalah langkah strategis untuk menjaga kejayaan olahraga Kota Cirebon di masa depan,” tegasnya.
