Cirebontrend.id – CIREBON – Sugiarto Tjiptohartono, pemilik perusahaan penyewaan alat berat PT CHAS Cirebon mengeluarkan pernyataan resmi terkait perkara hukum yang melibatkan dirinya dengan WS.
Dalam keterangan yang disampaikan, Sugiarto menegaskan bahwa WS lebih dahulu menggugat dirinya, namun proses hukum yang berjalan menunjukkan bahwa transaksi yang dipermasalahkan merupakan jual-beli sah yang dilakukan melalui akta notaris, bukan hutang piutang sebagaimana dituduhkan.
“Semua transaksi yang dilakukan adalah sah secara hukum. Jangan diputarbalikkan seolah-olah ini perkara hutang piutang. Kalau aset dilelang, nilainya justru jatuh murah dan berpotensi masuk daftar hitam bank,” tegas Sugiarto.
Ia juga mengingatkan seluruh pihak hukum (PH) agar berhati-hati dalam menangani perkara. Menurutnya, banyak kekalahan yang dialami pihak WS di persidangan seharusnya menjadi bahan evaluasi.
“Jangan asal menangani perkara apalagi sudah kalah berkali-kali. Pelajari kasusnya dulu, jangan sampai reputasi rusak hanya karena berbicara tanpa bukti otentik,” ujarnya.
Dalam pernyataannya, Sugiarto memberikan peringatan terakhir kepada WS dan keluarga untuk mengosongkan tanah serta bangunan yang disengketakan paling lambat pada 31 Agustus 2025.
Jika tidak, ia menegaskan proses hukum pidana akan dilanjutkan dan berpotensi berujung hukuman penjara.
Selain itu, Sugiarto menyampaikan himbauan agar persoalan ini dapat diselesaikan secara baik-baik tanpa menimbulkan kerugian lebih besar bagi keluarga WS.
Ia mengingatkan bahwa WS sudah berkali-kali kalah dalam proses hukum sehingga sebaiknya tidak lagi melawan.
“Belajarlah dari kekalahan 14 kali di pengadilan. Jangan terus melawan. Kalau ada niat baik, tentu akan dimaafkan. Tetapi kalau tetap keras kepala, akibatnya akan lebih berat, bukan hanya bagi WS, tapi juga keluarga dan keturunannya,” tutur Sugiarto.
Ia juga berharap WS dapat melakukan introspeksi dan berbesar hati untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan.
“Semoga Bapak Widjojo dan keluarga bisa sadar, meminta maaf, dan memperbaiki diri. Orang yang bijak adalah orang yang mampu memaafkan dan mencari jalan terbaik,” tutupnya.