Cirebontrend.id – CIREBON – Ribuan pohon mangrove kembali ditanam di sepanjang pesisir utara Cirebon oleh Forum Lingkungan Hidup dan Budaya. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Cirebon ke-598 serta Hari Mangrove Dunia tingkat nasional.
Mengusung tema “Cirebon Mayungi Lan Nyumponi,” aksi penghijauan ini menjadi simbol kolaborasi masyarakat yang peduli terhadap krisis lingkungan, terutama abrasi pantai yang kian mengancam wilayah pesisir Jawa.
Sekretaris Jenderal Forum Lingkungan Hidup dan Budaya, Prabu Diaz, menyebutkan bahwa penanaman dilakukan secara konsisten setiap tahun melalui gerakan mandiri bertajuk Mamo May Darling—akronim dari Masyarakat Sadar Lingkungan. Gerakan ini juga dikenal sebagai Gerak Setara atau Gerakan Semai Tanam Pelihara.
“Sudah tujuh tahun kami menanam mangrove tanpa bantuan dana dari luar. Ini gerakan swadaya. Karena kami melihat sendiri bagaimana pantai di utara Jawa, seperti Eretan dan Brebes, terkikis cepat oleh abrasi. Jarak pantai ke jalan raya tinggal beberapa meter,” ungkap Prabu.
Tahun ini, sebanyak 10.000 bibit mangrove jenis Afi-afi ditanam sepanjang 7 kilometer garis pantai Kota dan Kabupaten Cirebon. Bibit tersebut didatangkan dari Faeton, Jawa Timur, karena lebih tahan terhadap kadar garam tinggi dan kondisi pantai Cirebon yang ekstrem.
“Dari pengalaman kami, bibit lokal tidak kuat. Hanya sekitar 5 persen yang bertahan. Tapi dengan Afi-afi, tingkat hidupnya lebih tinggi,” jelasnya.
Untuk memastikan keberlangsungan tanaman, Forum Lingkungan menggandeng Dinas Perhutanan Wilayah VII Jawa Barat. Prabu menambahkan, pemantauan dilakukan rutin setiap minggu. “Kami langsung ganti pohon kalau ada yang mati. Ini bukan kegiatan seremonial, tapi komitmen jangka panjang,” ujarnya.
Ketua Forum Lingkungan Hidup dan Budaya, Dani Jaelani, menegaskan bahwa aspek teknis seperti pemeliharaan dan kesesuaian jenis mangrove dengan karakter tanah pesisir sangat krusial.
“Menanam itu penting, tapi merawat jauh lebih penting. Banyak penanaman hanya seremonial. Kami ingin ada dampak nyata,” kata Dani.
Apresiasi pun datang dari Ketua Panitia Hari Jadi Cirebon ke-598, Iing Damian. Ia menyebut kegiatan ini selaras dengan semangat peringatan tahun ini, yakni Aksi Terpadu Berkarya untuk Masyarakat.
“Komunitas lingkungan seperti ini adalah mitra penting pemerintah. Penanaman mangrove bukan hanya bentuk cinta lingkungan, tapi juga warisan untuk generasi mendatang,” tutur Iing.