Cirebontrend.id – CIREBON – Sebuah video berdurasi 26 detik yang memperlihatkan kepanikan seorang pengendara mobil akibat suara sirine dari mobil polisi di belakangnya tengah menjadi sorotan publik.
Kejadian yang terjadi di perempatan Gunung Sari, Jalan Kartini, Kota Cirebon itu menjadi viral setelah diunggah akun TikTok @mentaiayam pada Jumat 13 Juni 2025.
Hingga hari ini, Senin (16/6), video tersebut telah ditonton lebih dari 11 juta kali.
Dalam rekaman video, pengemudi terlihat kebingungan dan kesal karena suara sirine yang terus-menerus dibunyikan, sementara lalu lintas di depannya dalam kondisi padat merayap. “Wak wok wak wok, terus kita harus ngapain? Orang depannya macet,” ucap pengemudi dengan nada campur panik dan frustrasi.
Ia pun meminta agar petugas menegur kendaraan yang menyebabkan kemacetan, bukan dirinya yang terjebak tanpa ruang gerak. Caption video tersebut juga menyiratkan kekesalan terhadap kondisi yang dianggap tidak masuk akal.
“Saya harus terbang? Lagian udah tahu macet masih ‘wak wok’,” tulis pengunggah.
Fenomena ini memicu beragam komentar dari warganet. Ada yang menyayangkan penggunaan sirine dalam kondisi tidak mendesak karena dinilai membuat pengguna jalan lain panik, namun ada pula yang memahami bahwa petugas sedang menjalankan tugas penertiban lalu lintas.
Menanggapi hal ini, Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar memberikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa petugas tidak sedang melakukan pengawalan atau tugas darurat saat itu.
“Kami mohon maaf bila ada masyarakat yang merasa tidak nyaman. Kejadian ini menjadi bahan evaluasi internal kami. Kami juga sudah ingatkan kembali kepada seluruh anggota untuk tidak sembarangan membunyikan sirine jika tidak dalam keadaan mendesak,” jelas AKBP Eko dalam konferensi pers di Mapolres Cirebon Kota, didampingi Kasat Lantas AKP Ridwan dan KBO Lantas Iptu Rumansyah Siregar.
Ia juga menjelaskan bahwa perempatan Gunung Sari memang menjadi titik rawan kemacetan, terutama akibat banyaknya pengendara yang salah memanfaatkan lajur kiri. Petugas saat itu, lanjutnya, sedang mengatur lalu lintas dan mencoba mengurai antrean kendaraan.
“Tujuan utama kami adalah menertibkan. Banyak pengendara yang seharusnya belok kiri, justru berhenti untuk lurus, sehingga menghambat arus. Petugas menggunakan sirine sebagai peringatan agar lajur tersebut kembali difungsikan sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret, Satlantas Polres Cirebon Kota telah melakukan penertiban intensif di kawasan simpang Gunung Sari. Hasilnya, kepadatan lalu lintas di lokasi tersebut sudah mulai berkurang dalam beberapa hari terakhir.
Kapolres juga mengajak masyarakat untuk lebih memahami dan mengikuti aturan lalu lintas demi kenyamanan bersama. Ia menegaskan bahwa petugas di lapangan tetap mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis dalam menjalankan tugas.
“Masukan dari masyarakat sangat kami hargai. Kami juga mengajak seluruh pengguna jalan untuk tertib berkendara, menggunakan lajur yang sesuai, dan tetap tenang saat menghadapi situasi padat,” tutupnya.
Dengan evaluasi dan penertiban yang dilakukan, Polres Cirebon Kota berharap kejadian serupa tidak kembali terjadi, dan pengguna jalan dapat berkendara dengan lebih aman dan nyaman.