Cirebontrend.id – CIREBON – Stadion Utama Bima Kota Cirebon disegel oleh Subagja, pemilik Binasentra Football Academy, Senin 28 April 2025.
Penyegelan dilakukan sebagai bentuk protes atas rencana penggunaan stadion oleh pihak luar tanpa koordinasi dengan dirinya selaku pengelola.
Subagja menegaskan bahwa status Stadion Bima hingga saat ini masih dalam status quo, berdasarkan pemberitahuan resmi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon sejak Februari 2025.
“Status Stadion Bima masih status quo, tidak boleh digunakan untuk kegiatan apa pun sampai ada kejelasan soal kerja sama,” ujar Subagja kepada wartawan usai memasang gembok di pintu utama stadion.
Didampingi pengacaranya serta Kepala Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah BPKPD Kota Cirebon, Nurdin, Subagja menyegel stadion guna menegaskan bahwa penggunaan stadion harus melalui proses resmi.
“Sudah ada kesepakatan bersama antara kami (Binasentra) dan Pemkot. Penyegelan ini untuk memastikan stadion tidak dimanfaatkan sembarangan,” ujarnya.
Subagja juga menyoroti rencana event besar yang akan digelar di Stadion Bima tanpa sepengetahuan pihaknya. Menurutnya, acara tersebut melibatkan sponsor dan seharusnya berkoordinasi dengan pengelola sah.
Sementara itu, Nurdin membenarkan bahwa perjanjian kerja sama antara Dispora Kota Cirebon dan Binasentra Football Academy memang masih berlaku, namun kini tengah dalam proses peninjauan ulang. Ia menilai beberapa klausul dalam perjanjian perlu diperbaiki karena tidak sesuai dengan regulasi, khususnya Permendagri 19 Tahun 2016.
“Kami sudah sampaikan ke Dispora untuk meninjau kembali perjanjian tersebut sejak Februari, namun sampai sekarang belum ada laporan tindak lanjutnya,” jelas Nurdin.
Terkait penggunaan aset oleh pihak lain, Nurdin mengingatkan bahwa hal itu harus mendapat persetujuan resmi dari Sekda dan Wali Kota.
Adapun rencana pelaksanaan Piala Pertiwi 2025 untuk kategori U-14 dan U-16 yang semula dijadwalkan mulai 29 April 2025 di Stadion Bima kini terancam batal akibat penyegelan ini.
