Cirebontrend.id – CIREBON – Ratusan siswa SMAN 7 Kota Cirebon, bersama orang tua mereka, melakukan protes terhadap pihak sekolah setelah mengalami kegagalan dalam pendaftaran Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).
Diduga kelalaian dalam proses administrasi menjadi penyebab utama, yang menyebabkan banyak siswa kehilangan kesempatan untuk mengikuti seleksi perguruan tinggi tersebut.
Salah satu siswa, mengungkapkan kekecewaannya atas kegagalan ini. “Sudah capek-capek belajar malah tidak bisa ikut (SNPMB). Kami sangat kecewa,” ucapnya pada Senin, 3 Januari 2025.
Kepala SMAN 7 Kota Cirebon, Iman Setiawan, menyampaikan penjelasan terkait masalah ini. Ia menyebutkan bahwa keterlambatan dalam finalisasi data menjadi penyebab utama kegagalan pendaftaran.
Meskipun seluruh nilai rapor siswa telah dimasukkan dalam sistem, sejumlah kendala teknis, termasuk cuaca buruk, menyebabkan proses pendaftaran tidak dapat diproses tepat waktu.
“Sejak Minggu pagi kami sudah mencoba kembali mengakses sistem, namun hingga tadi malam belum ada jawaban dari panitia SNPMB. Kami juga sudah mengirim perwakilan ke Jakarta untuk mencari solusi langsung dari pihak terkait,” jelas Iman.
Menurut Rachmasari, S.Pd., staf kesiswaan, pihak sekolah sempat berupaya mengisi slot kosong setelah beberapa siswa jurusan IPS mengundurkan diri pada Kamis dan Jumat lalu.
Namun, proses pengisian dan finalisasi data ini terkendala waktu yang terbatas dan masalah teknis, sehingga pendaftaran tidak bisa diselesaikan sebelum batas waktu yang ditentukan.
“Kami sudah mengirim email ke panitia SNPMB pada hari Sabtu, tetapi sistem sudah tutup pada pukul 15.00. Bahkan, setelah ada pengumuman perpanjangan hingga Minggu pukul 14.00, kami tetap mengalami kesulitan mengakses sistem,” terang Rachmasari.
Pihak sekolah kini masih menunggu keputusan dari panitia SNPMB di Jakarta. Sejumlah perwakilan dari SMAN 7 Cirebon telah berangkat untuk mengurus masalah ini secara langsung.
Sementara itu, Haris, salah satu orang tua siswa, berharap ada solusi agar anak-anak mereka tetap bisa mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi. “Kami ingin sekolah bertanggung jawab dan memastikan anak-anak kami tidak dirugikan karena kelalaian ini,” tegasnya.
Pihak SMAN 7 berjanji akan terus berusaha untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin demi kepentingan siswa.
