Cirebontrend.id – CIREBON – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon tengah melakukan langkah konkret untuk menangani dampak banjir yang melanda lima kecamatan dan delapan desa. Penanganan difokuskan pada perbaikan infrastruktur serta distribusi bantuan kepada warga terdampak.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menyampaikan hal tersebut saat meninjau Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khairiyah di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, yang terdampak banjir bandang pada Jumat 17 Januari 2025 malam.
Banjir tersebut merendam lima kecamatan, yaitu Beber, Sumber, Weru, Tengah Tani, dan Talun, dengan total 2.430 jiwa terdampak dan 666 rumah terendam.
“Banjir ini berdampak pada lima kecamatan, meliputi delapan desa. Di beberapa titik, air sudah mulai surut, seperti di Desa Dawuan. Namun, ada satu perumahan yang masih tergenang, dan kami tengah melakukan upaya penyedotan air,” ujar Wahyu saat kunjungan, Sabtu 18 Januari 2025.
Pemkab Cirebon juga telah mendistribusikan bantuan berupa makanan, air bersih, dan alat kebersihan untuk membantu warga yang terdampak.
Selain itu, petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dikerahkan untuk membantu proses pembersihan di sejumlah titik yang terendam banjir.
“Pembersihan di beberapa titik sudah melibatkan Damkar, sementara DLH menangani pengangkutan sampah. Alat kebersihan juga kami bagikan kepada masyarakat untuk mempercepat proses ini,” tambahnya.
Di Ponpes Al-Khairiyah, banjir menyebabkan kerusakan pada pagar, kaca, dan tanggul penahan tanah (TPT) di tepi sungai. Wahyu menyebutkan, kerusakan TPT menjadi perhatian utama karena berisiko bagi rumah-rumah yang ada di sekitarnya apabila terjadi banjir susulan.
“Kerusakan TPT menjadi prioritas kami untuk segera diperbaiki, agar tidak menimbulkan risiko lebih besar di masa depan,” kata Wahyu.
Wahyu juga menyampaikan bahwa satu korban luka akibat terkena benda tajam saat membantu evakuasi warga telah mendapatkan perawatan medis dan kondisinya berangsur membaik.
Pemkab Cirebon berencana berkoordinasi lebih lanjut dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan pemerintah provinsi untuk menangani masalah banjir secara menyeluruh dan memastikan perbaikan infrastruktur yang terdampak.
“Kami akan terus berkoordinasi sesuai dengan kewenangan masing-masing, untuk menangani titik-titik yang membutuhkan perhatian segera,” tegas Wahyu.
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia, mengapresiasi langkah cepat Pemkab Cirebon dalam menangani dampak banjir. Ia juga menyoroti pentingnya koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk solusi jangka panjang.
“Ke depan, kami akan mencoba komunikasi lanjutan dengan pihak terkait untuk memperkuat upaya penanganan dan mencegah terulangnya bencana serupa,” ungkap Sophi.
Pemkab Cirebon berharap dapat segera menyelesaikan penanganan pascabanjir ini dan memastikan kenyamanan serta keselamatan warga yang terdampak.