Cirebonrtrend.id – CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan dan aksesibilitas bagi komunitas disabilitas dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional di Kantor Kecamatan Lemahabang pada Selasa 3 Desember 2024.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, yang hadir untuk memberikan sambutan, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat dukungan terhadap kelompok disabilitas di Kabupaten Cirebon.
“Momentum ini kami gunakan untuk memperhatikan kondisi pendidikan, keterampilan, dan kesejahteraan komunitas disabilitas,” ungkap Wahyu.
Ia juga menyoroti pentingnya pendataan penyandang disabilitas sebagai langkah awal dalam merancang kebijakan yang lebih tepat sasaran.
“Jangan pernah malu. Kita yakin mereka memiliki potensi lebih dan bisa berkembang secara mandiri, jika diberikan ruang,” tegas Wahyu, mengimbau masyarakat untuk mendata penyandang disabilitas tanpa rasa ragu.
Selain itu, Wahyu menyebutkan bahwa konsep desa ramah disabilitas telah mulai diterapkan di tujuh desa di Kabupaten Cirebon. Tiga desa di Kecamatan Lemahabang, tiga desa di Kecamatan Greged, dan satu desa di Kecamatan Astanajapura telah mengimplementasikan konsep ini.
Meskipun masih ada kekurangan dalam fasilitas di kantor pemerintahan dan pelayanan publik, Wahyu memastikan bahwa pemerintah daerah terus berupaya untuk memperbaiki hal tersebut.
Ketua Forum Komunikasi Difabel Cirebon (FKDC), Abdul Mujib, memberikan apresiasi terhadap langkah pemerintah daerah dalam mendukung komunitas disabilitas. Ia menyebutkan bahwa perhatian pemerintah semakin nyata melalui penerbitan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2024 serta kerja sama intensif dengan FKDC.
“Implementasi desa ramah disabilitas sudah berjalan sekitar delapan bulan, dengan banyak pencapaian. Salah satunya, beberapa desa kini memiliki data penyandang disabilitas,” ujar Abdul. Meski demikian, ia mengungkapkan bahwa ada sembilan indikator yang masih perlu dipenuhi, termasuk keterlibatan masyarakat disabilitas dalam pembangunan.
Abdul juga mencatat bahwa ada sekitar 1.200 penyandang disabilitas dan 607 penyintas kusta di Kabupaten Cirebon yang mendapatkan pendampingan. Ia berharap isu disabilitas dapat terus menjadi prioritas bagi pemerintah daerah.
“Kami butuh ruang lebih besar untuk terlibat dalam pembangunan, agar program yang dijalankan sesuai kebutuhan kami,” tutupnya.
Hari Disabilitas Internasional menjadi momentum penting untuk memperkuat upaya bersama dalam mewujudkan masyarakat yang inklusif dan ramah terhadap disabilitas, serta meningkatkan partisipasi mereka dalam pembangunan daerah.