BerandaAyumajakuningDiduga Beda Pilihan Cabup, Tukang Bakso Diusir dari Lapaknya di Indramayu

Diduga Beda Pilihan Cabup, Tukang Bakso Diusir dari Lapaknya di Indramayu

Cirebontrend.id – INDRAMAYU – Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan Rakidin (55) seorang tukang bakso yang diusir dari lapaknya di Desa Totoran, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu.

Dalam video berdurasi 1 menit 19 detik tersebut, terdengar narasi yang menyebutkan bahwa tukang bakso tersebut diusir karena diduga mendukung pasangan calon bupati nomor 2, sementara pemilik lahan lapak adalah pendukung calon nomor 3.

Terkait kabar tersebut, Camat Pasekan, Dedeh Nurjanah, membantah tuduhan bahwa pemindahan lapak tukang bakso tersebut terkait dengan perbedaan dukungan politik pada Pilkada Indramayu 2024.

“Saya sudah konfirmasi kepada pemilik lahan, dan mereka menegaskan bahwa alasan pemindahan bukan karena dukungan politik. Lahan tersebut sudah lama dipinjamkan kepada pemilik warung bakso, dan sekarang rencananya akan digunakan untuk usaha lain,” ungkap Dedeh saat dihubungi CirebonTrend.id melalui sambungan telepon. Rabu, 20 November 2024.

Camat Pasekan, Dedeh Nurjanah (kiri) saat menemui pemilik lahan warung baso, H. Dastir di kediamannya. 20 November 2024 ( Foto : istimewa )

Dedeh menjelaskan bahwa H. Dastir pemilik tanah, yang sudah lama memberi izin kepada Rakidin pemilik warung bakso, berencana mengubah lahan tersebut menjadi toko untuk anak-anaknya yang sudah dewasa.

“Tidak ada hubungan dengan Pilkada. Pemilik tanah hanya meminta agar lahan tersebut dibersihkan karena mereka berniat membuka usaha di sana,” jelasnya.

Pemilik warung bakso, lanjut Dedeh, yang telah berjualan di tempat tersebut selama bertahun-tahun, sebelumnya juga sempat pindah ke lokasi lain.

“Sempat pindah ke Pabean Udik, namun kembali ke lokasi semula karena kesulitan berjualan di lokasi sebelumnya,” jelasnya.

Kembali Dedeh menegaskan, terkait isu yang beredar bahwa kejadian tersebut karena beda pilihan calon bupati itu berarti tidak benar.

“Enggak, enggak ada. Tadi saya udah konfirmasi sama yang punya Lahannya, yang punya tanahnya bilang bukan karena aksi dukung-mendukung,” tegasnya.

Menurut Dedeh, sebelumnya pemilik lahan memberi waktu tiga hari kepada pemilik warung bakso untuk mengosongkan lahan tersebut, dengan alasan akan buka usaha keluarga.

“Jadi yang punya lahan menyampaikan bahwa minta tolong ke yang punya warung baso untuk dibersihkan gitu, diberesi dan dibersihkan katanya gitu, dikasih waktu 3 hari,” ujarnya.

“Ini karena Anak-anaknya sudah besar katanya gitu. Rencananya mau buka usaha, Mau buka toko di lahan warung baso tersebut,” pungkas Dedeh.

RELATED ARTICLES
- Advertisment - nbsp;

Most Popular

Recent Comments