CirebonTrend.id – INDRAMAYU – Praktisi hukum Toni RM menyoroti ketidakhadiran Rudiana dalam prosesi Sumpah Pocong yang dilakukan oleh Saka Tatal, yang berlangsung kemarin (9/8) dan dihadiri oleh ribuan orang di Pedepokan Agung Amparan Jati Desa Lurah, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.
Menurut Toni RM, hal ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat mengenai kebenaran pernyataan Rudiana terkait kasus Eky.
“Rudiana tidak menghadiri sumpah pocong yang dilakukan oleh Saka Tatal, padahal sebelumnya dia yang memulai dengan berani bersumpah dan bahkan menyatakan kesediaannya untuk melakukan sumpah pocong saat konferensi pers bersama Hotman Paris,” ujarnya. Sabtu 10 Agustus 2024.
Toni menjelaskan bahwa Rudiana sempat menyatakan Sumpah Pocong di depan publik saat konferensi pers dengan Hotman Paris beberapa waktu yang lalu membuat Saka Tatal merasa tertantang.
“Saka Tatal merasa tertantang dan akhirnya melaksanakan sumpah pocong, meskipun itu bukan bagian dari proses hukum. Namun, ini menunjukkan kepada publik bahwa Saka Tatal berani mempertaruhkan nyawanya demi membuktikan bahwa ia tidak bersalah, meskipun sudah divonis,” jelasnya.
Toni RM juga mengatakan bahwa ketidakhadiran Rudiana ini dapat memunculkan keraguan terhadap pernyataan-pernyataan yang telah dibuat sebelumnya.
“Dengan ketidakhadiran Rudiana, masyarakat jadi meragukan klaimnya bahwa Eky adalah anaknya, bahwa ia tidak terlibat dalam penyiksaan, dan bahwa ia tidak menyusun skenario yang menyebabkan delapan orang dipenjara,” ujarnya.
Toni menambahkan bahwa kondisi ini memunculkan kecurigaan baru di kalangan masyarakat.
“Kami mulai berpikir, jangan-jangan Pak Rudiana adalah pembohong. Jangan-jangan dia tahu semua kejadian sebenarnya, dan jangan-jangan apa yang disidangkan adalah skenario yang dirancang oleh Rudiana,” tutup Toni RM.
