BerandaCirebonApotik Pasuketan Diambang Kebangkrutan, Ahli Waris Inginkan Transparasi Keuangan

Apotik Pasuketan Diambang Kebangkrutan, Ahli Waris Inginkan Transparasi Keuangan

Cirebontrend.id – CIREBON – Apotik Pasuketan yang berlokasi di Jl. Pasuketan No.88, Kota Cirebon, merupakan apotek legendaris di Kota Cirebon.

Apotik Pasuketan didirikan oleh Suwito Setiabudi sejak 14 April 1960. Ia merupakan lulusan apoteker Institut Teknologi Bandung (ITB).

Suwito Setiabudi kemudian menikah dengan Indriani Tanudjaja yang dan dikaruniai dua orang anak bernama Benjamin Setiabudi dan Indrawati Setiabudi.

Apotek Pasuketan dimasa kejayaanya selalu terkenal dengan obat yang paling komplit dan murah harganya.

Menurut pengakuan Indrawati Setiabudi, kedua orang tuanya banyak menghabiskan waktunya di apotek dari pagi hingga malam.

“Hidup mereka berdua di Apotik Pasuketan. Dari pagi hingga malam,” ujar Indrawati.

Dengan kemuliaan hatinya, lanjut Indrawati, ayahnya Suwito sering memberi bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan obat.

Terkadang beliau memberikan obat secara cuma-cuma atau gratis kepada warga yang membutuhkan obat.

“Jika ada orang yang tidak mampu membeli obat, pasti ayah saya akan ngasih gratis, Ibu saya kalau berkelakar, ayah tidak suka duit,” ucapnya.

Singkat cerita pada tahun 2014 silam Suwito meninggal dunia yang kemudian hak prosentase saham kepemilikan diberikan kepda istrinya Indriani Tanudjaja sebesar 50 persen dan Benjamin Setiabudi 50 persen.

Berjalannya waktu Apotik Pasuketan masih berjalan normal seperti biasanya. Hingga ibu Indirani meninggal pada tahun 2021.

Meninggalnya ibu Indriani membagikan hak 50 persen hak kepemilikan Apotik Pasuketan kepada ahli warisnya yaitu kedua anaknya masing-masing 25 persen.

Secara keseluruhan Benjamin Setiabudi mempunyai hak kepemilikan Apotik Pasuketan sebesar 75 persen dan Indrawati 25 persen.

Sejak itu saham mayoritas dimiliki oleh Benjamin Setiabudi yang dikelola langsung oleh istrinya bernama Juanita Sulistyowati.

Benjamin sendiri fokus dengan usaha yang dibangunnya dibidang obat-obatan, yakni PBF, PT Carmela Gustovindo. Sehingga untuk keseharian Apotik yang ngurus istrinya Juanita Sulistyowati.

Menurut pengakuan Indrawati, selama tiga tahun, dirinya mendapatkam haknya sebesar 25 persen dari keuntungan apotik, namun dalam tiga tahun tersebut dirinya merasa khawatir dengan kondisi Apotik Pasuketan.

Indrawati juga menduga, Apotik Pasuketan yang kini sudah berusia 64 tahun yang saat ini dipegang langsung oleh Juanita, ada kejanggalan dalam pengelolaan. Mulai dari pendapatan apotik hingga ketersediaan obat-obatan.

“Seperti tidak adanya transparasi soal laporan keuangan, ketersediaan obat mulai menipis kemudian omset menurun selalu turun,” katanya.

Dalam kondisi seperti ini, justeru Benjamin Setiabudi beserta istrinya membuka 5 apotik dengan nama Pasuketan dan Pedagang Besar Farmasi (PBF).

Ini menimbulkan kecurigaan yang dialami Indrawati. Pasalnya Benjamin Setiabudi yang mempunyai hak kepemilikan sebesar 75 persen tidak membesarkan apotik yang didirikan ayahnya.

Indrawati menginginkan agar Juanita bisa memperbaiki keadaan, dan Benjamin Setiabudi, yang kini memiliki lima apotik lain yang bernama Apotik Pasuketan plus satu usaha PBF, bisa tetap fokus mengelola Apotik Pasuketan.

Dari hasil 25 persen laba kepemilikannya, Indrawati sejak awal berniat digunakan untuk kegita – kegiatan sosial, dan itu mengatasnamakan Apotik Pasuketan.

“Saya gunakan seluruhnya untuk kegiatan amal, sama seperti ayah saya lakukan dulu. Meskipun Ayah sudah tiada, tapi Apotik Pasuketan, dan seluruh kebaikannya harus tetap ada,” kata Indrawati.

Kini apotek Pasuketan diambang kebangkrutan, diduga karena tidak adanya transparasi terkait keuangannya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment - nbsp;

Most Popular

Recent Comments