Google search engine
BerandaAyumajakuningBupati Indramayu Nina Agustina Kunjungi Sungai Saradan, Harapan Baru untuk Petani Blok...

Bupati Indramayu Nina Agustina Kunjungi Sungai Saradan, Harapan Baru untuk Petani Blok Darim

CirebonTrend.id – INDRAMAYU – Ratusan petani dari Blok Darim, Desa Kendayakan, Kecamatan Terisi, dan Desa Puntang, Kecamatan Losarang, kembali optimis untuk menanam padi dan menikmati hasil panennya.

Harapan ini muncul setelah kunjungan Bupati Indramayu, Nina Agustina, ke Sungai Saradan untuk memastikan irigasi dapat masuk ke areal pesawahan di Blok Darim, Selasa 2 Juli 2024.

Selama ini, wilayah Blok Darim hanya dapat menanam satu kali dalam setahun karena kesulitan mendapatkan air.

Air hanya bisa masuk pada musim tanam rendeng, sementara pada musim sadon, petani kesulitan mendapatkan air untuk irigasi.

Kesulitan ini diutarakan oleh Ruskiah, seorang petani, di hadapan Bupati Nina Agustina saat penyerahan benih padi di Desa Pegagan, Kecamatan Losarang.

Menanggapi keluhan tersebut, Bupati Nina bersama Kepala SKPD segera meninjau lokasi menggunakan kendaraan bermotor.

Di hadapan para petani, Nina Agustina menegaskan bahwa permasalahan irigasi harus segera diselesaikan.

Pemerintah berkomitmen hadir langsung di tengah masyarakat dan berharap petani di Blok Darim dapat menanam dan memanen padi seperti petani lainnya.

Menurut Nina, salah satu solusi untuk masalah irigasi adalah melakukan normalisasi Sungai Saradan dan menerapkan sistem giliran air yang diatur oleh pemerintah.

“Alhamdulillah, saat ini tengah dilakukan normalisasi Sungai Saradan. Kami juga menyediakan pompa untuk mengatasi sawah-sawah yang kesulitan air. Kita akan lihat hasilnya dalam enam hari ke depan karena dilakukan giliran air, semoga bisa mengairi sawah,” tegas Nina.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Indramayu, Asep Abdul Mukti, menambahkan bahwa giliran air telah dilakukan sejak Selasa (hari ini) hingga enam hari ke depan.

“Dengan waktu enam hari ini, kami harapkan air bisa masuk ke pesawahan dan petani bisa panen. Sesuai instruksi Bupati, kami akan terus memantau perkembangannya setiap saat,” kata Asep.

Sementara itu, Tamsun, salah seorang petani, menyambut baik normalisasi Sungai Saradan ini. Menurutnya, sungai tersebut belum pernah dinormalisasi sejak tahun 1982 dan baru terlaksana kembali pada tahun 2024 ini.

“Pokoke Kali Saradan terakhir dinormalisasi waktu tahun 1982 saat kita masih SD. Sekarang, di bawah kepemimpinan Bupati Nina Agustina, baru ada normalisasi lagi. Terima kasih, Ibu Nina Agustina,” ujar Tamsun.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -  

Most Popular

Recent Comments