Cirebontrend.id – CIREBON – Pembatik Cirebon antusias mengikuti demo membatik dengan menggunakan malam dari sawit. Diharapkan, malam sawit yang digunakan dapat lebih ramah lingkungan.
Hal tersebut disampaikan Subagio salah satu pembatik Cirebon yang mengikuti demo membatik menggunakan malam sawit oleh BPDPKS.
“Kedatangan kami dalam acara ini karena kami ingin tahu seefektif apa malam sawit ini kalau digunakan untuk membahan batik, seberapa ketahanannya,”katanya disela mengikuti sosialisasi dan inkubasi malam sawit, Jumat 3 Mei 2024.
Sementara itu Kepala Divisi UKMK BPDPKS Kemenkeu RI Helmi Muhansyah menjelaskan maksud dan tujuan disosialisasikannya malam sawit untuk menjadi bahan membatik.
Menurutnya dari sawit banyak kebaik-baikan yang harus diketahui masyarakat. Untuk itu kegiatan tersebut, kata Helmi merupakan bentuk perlawanan kepada informasi negatif tentang sawit.
“Kegiatan ini tujuannya mengkampanyekan kebaikan sawit untuk menangkal dan menghadapi kampanye hitam bahwa sawit itu merusak, tujuan kami itu, bahwa sawit itu banyak kebaikkannya termasuk bisa digunakan membuat membatik,”katanya.
Adapun kelebihan malam sawit dan malam parafin, Helmi menjelaskan, malam sawit lebih alami bukan dari kimiawi, dari sisi dihirupnya jauh lebih segar tidak seperti dari bahan parafin.
Kemudian awal mulanya malam sawit disosialisasikan, berawal adanya peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indra Budi seorang periset senior.
“Pa Indra ini keluarganya keluarga pembatik, dari situlah, dimulai tahun 2018 Balai Batik dengan BRIN mulai melakukan riset dan sosialisasi malam sawit bisa digunakan bahan batik di Surabaya, Solo dan Bandung, sosialisasi ini terus kami lakukan sampai sekarang ini,”katanya.