CirebonTrend.id – INDRAMAYU – Bupati Indramayu Nina Agustina terus upayakan percepatan pembangunan jalan Tol Indramayu – Kertajati (Indrajati).
Pembangunan jalan Tol Indrajati yang sebelumnya akan dimulai pembangunannya pada tahun 2025, namun Bupati Indramayu meminta dipercepat di tahun 2024.
Bupati Nina Agustina menyampaikan upaya percepatan tersebut langsung kepada Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Terakhir disampaikan Nina melalui surat resmi dan saat bertemu dalam acara peresmian jembatan gantung di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu belum lama ini.
Nina mengungkapkan sesuai jadwal jalan Tol Indrajati sedang dalam tahap pra Feasibility Study (FS) oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR.
“Alhamdulillah, sudah disampaikan langsung ke Pak Menteri PUPR. Sekarang dalam proses, mudah-mudahan langsung dianggarakan tahun 2024 mulai DED sampai pembangunannya,” kata Bupatai Nina Agustina. Jumat, 8 Desember 2023.
Bupati Indramayu mengatakan telah mengajukan percepatan, hal tersebut seiring kebutuhan dan sedang ditindaklanjuti Kementerian PUPR.
“Jalan tol tersebut harus segera realisasi karena untuk pertumbuhan perekonomian kabupaten indramayu,” kata Nina.
Disamping itu, lanjut Nina, dengan akan dilaksanakan pembangunan jalan Tol Indrajati, pihaknya mempunyai program unggulan Kejar Paket (JAKET) untuk peningkatan SDM masyarakat Indramayu.
“Jaket (kejar paket) itu untuk menyiapkan SDM masyarakat indramayu, karena akan menyerap banyak tenaga kerja, nanti tenaga kerjanya pun dari masyarakat indramayu, makanya ayuk belajar,” ujar Nina.
Selain usulan percepatan, Nina menjelaskan, pihaknya juga menyodorkan rencana exit tol yang dinilai efektif dan mendukung kelancaran akses ekonomi masyarakat. Nina mengusulkan adanya 3 alternatif lokasi yakni Kecamatan Lohbener, Widasari dan Indramayu Kota.
“Prinsipnya seluruh pembangunan harus menghitung dampak positif masyarakat. Karena ini jalan tol, maka harus juga berdampak pada kelancaran akses perkenomian,” jelas Nina.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Indramayu, Asep Abdul Mukti, menyebut dari pra-FS terungkap bahwa rencana exit tol dimungkinkan berada di sekitar Kecamatan Lohbener.
“Titik itu dipilih karena memudahkan akses bagi masyarakat, logistik hingga konektivitas antara Asrama Haji Indramayu dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati,” ujar Asep.
Asep kembali mengatakan belum diketahui apakah nantinya akan ada rest area atau tidak di tol sepanjang 46 kilometer yang melintasi wilayah Kabupaten Majalengka dan Indramayu itu.
“Sesuai arahan ibu bupati, seluruh perencanaan agar memperhitungkan dampak bagi masyarakat. Yang jelas bagi masyarakat Indramayu, tol Indrajati menjadi kebanggaan sekaligus pendukung kegiatan ekonomi,” pungkas Asep.