CirebonTrend.id – INDRAMAYU – Puluhan ribu santri Pondok Pesantren Darul Ma’arif bersholawat bersama Capres nomer urut 1 Anies Baswedan di lapangan Kampus Hijau Kaplongan, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu. Sabtu, 9 Desember 2023 malam.
Pada kesempatan tersebut, Kedatangan Capres Anies Baswedan disambut oleh anggota DPR RI dari Fraksi PKB Dedi Wahidi ( Dewa ) yang sekaligus pengasuh Kampus Hijau Kaplongan Karangampel Indramayu.
Terlihat juga Sekretaris DPD Partai NasDem Indramayu, Sri Wahyuni Utami (SWH) beserta kader partainya dan beberapa Partai Pengusung lainnya pun datang ke Kampus Hijau Kaplongan Karangampel Indramayu.
Kedatangan Anies Baswedan ini merupakan kali kedua, sebelumnya pada tahun 2015 saat beliau menjabat Menteri Pendidikan era Jokowi-Jusuf Kalla, Pernah menyambangi Pondok Pesantren Darul Ma’arif atau Kampus Hijau Kaplongan Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu.
Dalam sambutannya Menurut Anies Baswedan, dirinya datang ke Kampus Hijau ini, bukan untuk melakukan Kampanye, melainkan memenuhi panggilan undangan pihak Yayasan untuk bersama-sama masyarakat dan para Santri untuk bersholawat bareng.
”Saya merasa bersyukur bisa kembali di Kampus Hijau, dan bisa menyaksikan perbedaan yang luar biasa. Di tahun 2015 bangunan di Pondok Pesantren ini masih sedikit, dan sekarang bisa maju dan berkembang, sehingga berdampak positif bagi semuanya,” ucapnya.
Anies Baswedan, mengatakan apa yang terjadi dari tahun 2015 sampai dengan 2023 adalah satu kata yaitu perubahan. Oleh Karena itu melakukan perubahan itu sangat penting dan semoga pula bangsa ini mengalami perubahan.
Dalam kesempatan yang sama, anggota DPR RI dari Fraksi PKB Dedi Wahidi mengatakan dulu Anies Baswedan, datang ke Kampus Hijau sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan SMK NU Kelautan, sekaligus peresmian Gedung SMP NU Darul Ma’arif.
”Saat ini Anies Baswedan datang kembali sebagai calon presiden dan berjanji akan datang kembali satu atau dua tahun lagi, untuk meresmikan Gedung Universitas Nahdlatul ulama sebagai seorang Presiden Republik Indonesia,” ujar Dewa.
