Cirebontrend.id – Menangani persoalan sampah, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon membuat trobosan baru dengan membuat sistem pengolahan sampah yang modern, yaitu sistem Sanitary Landfill.
Sanitary landfill ini merupakan metode pengolahan pemilahan sampah yang moderen di tempat penampungan sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon Iwan Ridwan, menjelaskan trobosan baru ini bisa mengolah sampah dengan baik, dan sampah itu diperlakukan tidak hanya dibuang, namun ada proses pemilahan, kemudian dipindahkan kekolam yang sudah dilengkapi dengan alat penangkap gas.
Dengan adanya sistem Sanitary Landfill, Dinas Lingkungan Hidup Kabupten Cirebon juga mendorong agar desa-desa di Kabupaten Cirebon menggunakan metode TPS Reduce, Reuse, Recycle (3R). Salah satu desa yang sudah berjalan ialah desa Ciawigajah, Kecamatan Beber, kabupaten Cirebon.
“Disana sampah itu diperlakukan tidak hanya dibuang tapi ada proses pemilahan ada di reduce reuse recycle,” kata Iwan saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu 22 November 2023.
Desa Ciawigajah juga melakukan pengolahan sampah mandiri dengan melibatkan masyarakat untuk lebih bisa memilah sampah seperti sampah organik dan anorganik.
“Di TPS setiap perlakuan terhadap sampah dilakukan dengan berbagai cara, yang organik diolah menjadi pupuk organik dan pupuk cair yang anorganik berbagai karakter sampah di perlakukan dengan cara berbeda. Plastik yang sifatnya hidelium itu dipisahkan, dijual baik itu dijual secara langsung banyak penampungnya maupun di cacah menjadi cacahan yang low value,” jelasnya.
Sampai saat ini, menurut Iwan, sudah ada 16 desa di Kabupaten Cirebon yang mau mereplikasi proses pengolahan sampah mandiri, dan berharap ini bisa berjalan di setiap desa.
“Jika ini berjalan maka potensi timbunan sampah di desa semakin kecil, dan itu juga akan meringankan tugas kita,” ujar Iwan.
Kedepan Dinas Lingkungan hidup Kabupaten Cirebon akan membangun 10 TPS 3R. Ini gunanya agar masyarakat bisa mengolah sampah dengan baik dan bisa bermanfaat.
Iwan berpendapat, supaya sampah ini berkurang, mulai perilaku dari rumah tangga harus bisa memilah sampah dengan baik. Ada beberapa desa sudah berjalan tapi yang menjadi contoh terbaik saat ini adalah desa Ciawigajah.
“Dari proses pengolahan sampah, desa Ciawigajah sanggup memberi gaji kepada 30 orang pekerja dan gajiny sesuai UMK,” ucapnya.
“Bupati juga mengapresiasi cara pengolahan sampah, dan semoga ini bisa menjadi contoh bagi desa lain,” tutup Iwan.