CirebonTrend.id – Nilai investasi di Indonesia pada tahun 2020 angkanya cukup besar, namun nilai investasi yang besar masyarakat bawah masih belum merasakan manfaatnya.
Hal tersebut terungkap oleh Anggota DPR RI Herman Khaeron dalam saat acara Diseminasi Kebijakan Kemitraan Usaha Nasional Dalam Rangka Penanaman Modal Tahun Anggara 2023 di Hotel Prima Cirebon, 21 Februari 2023.
Agar tidak terjadi di tahun 2020, angka investai yang besar di tahun ini harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Untuk itu dia meminta Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan pentingnya manfaat investasi.
“Sengaja kami meminta kepada kementerian investasi dan BKPM untuk mensosialisasikan terkait dengan besaran investasi yang besar tahun ini,”kata kang Hero, sapaan akrabnya.
Dalam kegiatan tersebut, kader Demokrat itu menghadirkan pembicara dari kementerian investasi dan BKPM Bahlil Lahadalia terkait pemeberdayaan usaha.
“Tupoksi mereka membina usaha kecil menengah, ini akan sejalan tentu dengan sedang dilakukannya revisi terhadap undang-undang perkoperasian,”katanya.
Hero juga mengungkapkan, banyak kasus koperasi di Cirebon yang merugikan masyarakat. Hero menyebut ada 8 koperasi yang bermasalah dengan masyarakat.
“Banyaknya kasus perkoperasian yang merugikan masyarakat ada kasus Indosurya, ada kasus koperasi Sejahtera dan lain-lain,saya agak pesimis mereka bisa mengembalikan uang. Kalau tidak ada upaya dari pemerintah yang keras,”katanya.
Hero menekankan harus ada perubahan regulasi yang berpihak kepada masyarakat. Karena itu, harus ada perpaduan antara investasi dan koperasi
“Regulasinya harus kita ubah dulu perundang-undangannya harus kita revisi, coba betul-betul berpihak kepada masyarakat,”katanya.
Oleh karena itu perpaduan antara investasi dan koperasi sangat penting. Dan mungkin nanti dirinya dorong juga dari Kementerian BUMN untuk menjadi fasilitator, ini akan sangat baik untuk bisa memberikan optimisme ke depan.
