BerandaBeritaBRT Dari 10 Hanya 4 Yang Beroprasi, Optimalkah ? Ini Penjelasan Komisi...

BRT Dari 10 Hanya 4 Yang Beroprasi, Optimalkah ? Ini Penjelasan Komisi I DPRD Kota Cirebon

CirebonTrendi.id – Bus Rapid Transit (BRT) dianggap kurang optimal untuk ukuran Kota Cirebon.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi I DPRD Kota Cirebon Dani Mardani, bahwa dengan keberadaan BRT ini hanya menjadi beban untuk APBD Kota Cirebon.

“BRT yang diberikan Provinsi Jawa Barat ke pemerintah Kota Cirebon, dari 10 bus hanya 4 yang beroprasi. Ini akan menjadi beban untuk apbd kota cirebon dari unit yang ada,” ujar Dani saat ditemu CirebonTrend.id Senin 30 Januari 2023.

Tiap tahun pemerintah Kota Cirebon menghabiskan biaya 1,5 miliar yang dianggarkan untuk kepentingan oprasional BRT.

“Kita juga komisi I sudah melakukan ninjau lapangan dengan memutar 1 putaran hanya 5 penumpang, berarti pendapatan sekali putar hanya Rp. 25 ribu. Itupun rata-rata hanya untuk berkeliling Kota Cirebon,” ucapnya.

Dengan melihat hal ini, Dani menilai dengan keberadaan BRT ini terkesan seperti bus pariwisata, tidak untuk kepentingan perekonomian.

Tujuan dari BRT sendiri sebagai sarana masyarakat untuk kegiatan kerja atau kegiatan ekonomi dan lainnya masih belum pada tujuan BRT itu ada.

Ditempat yang sama, Anggota Komisi I DPRD Kota Cirebon, Edi Suripno juga sangat menyayangkan denga kondisi BRT yang sekarang.

Edi berpendapat harus segera melakukan evaluasi, melihat sudah 2 tahun berjalan namun sampai dengan saat ini masih belum efektif.

“Alasan untuk ekonominya ga masuk. Tujuan dan sasarannya ga kena,” ujarnya.

Edi juga mengusulkan membuat rute baru yang masuk wilayah protokol yang bisa digunakan masyarakat ujung.

“Masyarakat inginnya masuk ke wilayah keramaian kota, dan bisa menjadi moda transportasi untuk mengangkut anak sekolah, belanja, hingga bermain.

Anggota Komisi I yang lain juga Yusuf,  menambahkan untuk lebih gencar lagi dalam urusan sosialisasi, agar masyarakat lebih paham dengan keberadaan BRT.

Dan Komisi I juga akan menanyakan ke Provinsi Jawa Barat dan berkonsultasi dengan keberadaan BRT ini kedepan ya seperti apa.

“Kelanjutannya seperti apa, bolehkan dijadikan bus pariwisata, atau seperti apa, dan dibutuhak sosialisasi yang masif juga,” tutupnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment - nbsp;

Most Popular

Recent Comments