CirebonTrend.id – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon sedang mengevaluasi progam “Sedina Nyerbon” untuk di Pemerintahan Kota Cirebon.
Program Sedina Nyerbon ini dilakukakn masa uji coba sejak bulan September hingga bukan Desember 2022.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya menjelaskan, masa uji coba ini adalah sebagai bentuk ikhtiar untuk melestarikan bahasa dan budaya Cirebon.
“Masa uji coba dilakukan selama tiga bulan lamanya, karena ini kami lakukan dengan sangat hati-hati untuk menjalankan program ini,” ujar Agus saat ditemui di gedung DPRD Kota Cirebon, Kamis 24 November 2022.
Program Sedina Nyerbon selama uji coba dilakukan setiap hari kamis di Dinas Budaya dan Pariwisata. Mulai dari penggunaan bahasa Cirebon maupun busana Cirebon.
Sedina Nyerbon ini, sambung Agus, ada lima aspek yang akan diangkat, pertama dari sisi bahasa. Karena memang sesuai dengan Pemendagri daerah diberikan keleluasaan menggunakan pakaian adat antara hari Kamis dan Jumat.
“Kami memilih hari Kamis. Kemudian aspek yang kedua dari sisi pakaian, jadi nanti Sedina Nyerbon itu menggunakan pakaian Cirebon, tidak harus bersekap, apapun yang penting ada ornamen Cirebon,” ujar Agus.
“Kenapa itu harus dilakukan, kami ingin merangsang kreatifitas dari designer-designer atau UMKM yang memproduksi pakaian. Nanti variannya akan menjadi lebih banyak,” tambahnya.
Kemudian aspek yang ketiga, kata Agus, adalah kuliner. Pihaknya telah menerapkan setiap hari Kamis, baik itu sajian rapat atau makanan cemilan sehari-hari itu adalah jajanan pasar Cirebonan.
Tujuannya, untuk mengangkat pelaku ekonomi kreatif maupun UMKM yang bergerak di sektor kuliner.
Aspek yang keempat adalah musik.
Agus berharap nanti setia hari Kamis disemua institusi, cafe, hotel, hingga dipelayanan publik memperdengarkan musik-musik Cirebon. Baik itu musik yang tradisional maupun musik Cirebon yang modern.
“Dan yang terakhir aspek yang kelima, untuk mengingatkan kembali akan sejarah maka ada momentum membedah sejarah. Mungkin nanti di awal rapat itu ada satu dua orang staf yang membacakan tentang salah satu sejarah Cirebon,” bebernya.
“Setidaknya itu untuk mengingatkan kita, kadang-kadang kita terlalu asik dengan pekerjaan. Sehingga hal-hal yang sebetulnya itu kewajiban kita dalam rangka pelestarian sejarah budaya itu, kita Aplikasikan dengan kegiatan Sedina Nyerbon,” sambungnya.
Diperkirakan, tambah Agus, program Sedina Nyerbon ini akan mulai diberlakukan pada awal Januari 2023. Karena, saat ini sedang dipersiapkan draf peraturan walikota (Perwali), termasuk surat edaran (SE) dan lain sebaginya.